Senin, 13 Juni 2011

അസസ്-അസസ് lingkungan

EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
A. EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Ekologi merupakan salah satu ilmu bagi ilmu lingkungan. Ekologi berasal dari bahasa yunani “oikos” (rumah tangga) dan “logos” (ilmu), secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup. Yang merupakan rumah tangga mahluk hidup adalah lingkungan hidupnya. Disni mereka saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan komponen-komponen yang tidak hidup dalam mempertahankan kelangsungan sistem.
Ada beberapa definisi tentang ekologi:
a. Odum, 1971
Ekologi adalah kajian struktur dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi antara sesama organisme dengan lingkungannya.
b. Miller, 1975
Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Dalam ekologi hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya (ekosistem) bersifat objektif, manusia dipandang sama dengan mahluk hidup lain, pandangan hubungan antara manusia dengan lingkungan bersifat subyektif. Dalam ilmu lingkungan manusia mempunyai hak khusus, semuanya dipandang dari kepentingan manusia, tetapimanusia juga harus mempunya tanggung jawab yang paling besar terhadap lingkunanya dimana tanggung jawab ini tidak mungkin diserahkan kepada mahluk hidup lain.
Disinilah perlunya kita mempelajari lingkungan hidup, agar kita dapat menempatkan diri sesuai dengan porsinya didalam lingkungan yang harus kita jaga.
1.jenis-jenis lingkungan
Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Lingkungan fisik, yaitu segala sesuatu yang ada sekitar kita yang berwujud benda mati. Seperti gedung, jembatan dan lain-lain.
b. Lingkungan biologi, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar kita berwujud benda hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain
c. Lingkungan sosial, yaitu manusia-manusia disekitar kita.

ASAS-ASAS EKOLOGI
ASAS-ASAS EKOLOGI merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang kondisi ekologi dialam ini..
ASAS 1. Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan
Contoh :
Energi matahari diubah menjadi energi panas atau energi potensial dalam bentuk makanan. Seperti terjadi pada tumbuhan energy matahari diubah menjadi zat yang dibutuhkan oleh makhluk lain seperti hewan. Energy tanaman ini akan berpindah ke hewan melalui proses memakan dan diubah kebentuk yang lain, sehingga ada sebagian energy yang terpakai dan energy yang berubah ke bentuk yang lain misalnya feces. Dan tidak ada energy yang tidak hilang melainkan ada yang dimanfaatkan oleh organism lain.
Materi mengalir dari mata rantai makanan yang satu ke mata rantai yang lain. Apabila makhluk mati, tidak berarti aliran materi terhenti, melainkanmakhluk yang mati menjadi makanan makhluk lainnya.
Materi tak habis-habisnya, mengalir dari tubuh yang satu ke tubuh makhluk yang lain dan dari dunia hidup ke dunia tak hidup serta kembali ke dunia hidup
ASAS 2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien
Contoh :
* Hanya 20 % dari energi potensial dalam BBM digunakan untuk menggerakkan mobil ((energi mekanik)),, 80 % llainnya dilepas ke llingkungan dalam bentuk panas
* Filamen bola llampu 5 % diubah menjadi energi cahaya,, 95 % dilepas dalam bentuk panas
Energi yang tidak seluruhnya dapat dipakai untuk melakukan kerja. Contoh: 10 ton kalori untuk memutar mesin, hasil kerja mesin itu kurang dari 10 ton kalori. Bagian energi yang dapat dipakai untuk melakukan kerja disebut entropi. Lawan dari entropi adalah negentropi (entropi negatif atau pengurangan entropi). Contoh: fotosintesis mempunyai efek negentropi
ASAS 3. Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumberdaya alam
Contoh :
Produktivitas hutan tropis alam di Semenanjung Malaya lebih tinggi daripada hutan iklim sedang di Inggris. Di Malaya hutan tumbuh sepanjang tahun tanpa waktu istirahat, sesuai dengan iklim tropis. Di Inggris, hutan hanya pada musim semi dan musim panas (± 5 bulan). Hal ini terlihat perbedaan waktu, tempat, materi, keanekaragaman dapat mempengaruhi keberadaan organisme karena darii kesemua factor tersebut akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada kemampuan organisme untuk tumbuh, beradaptasi dan bertahan hidup terhadap lingkungannya. Atau dengan kata lain faktor-faktor tersebut akan memberikan perbedaan antara tempat yang satu dengan yang lainnya.
ASAS 4. Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampui batas maksimum , bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan. Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum.
Contoh :
Pada sebuah populasi yang berkembang misalnya terjadi peningkatan jumlah individu tertentu maka jika peningkatan sudah mencapai batas maksimum terhadap ketersedian makanan hal ini akan mengakibatkan level maksimum ini akan mengalami penurunan jumlah populasi karena adanya persaingan dalam memperoleh makanan atau sumberalam yang lain. Sehingga individu yang kalah dalam bersaing akan mengalami kematian hal inilah yang akan menurunkan jumlah individu dalam populasi yang maksimum.
ASAS 5. Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut
Contoh :
Misalnya pada suatu organisme seperti monyet, adanya jenis makanan tertentu yang dibutuhkan oleh sekelompok monyet akan mengakibatkan terjadinya tingkat konsumsi yang tinggi pada jenis makanan tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan ditemukannya sumber makanan tersebut maka akan mendorong monyet-monyet lain untuk datang dan menggunakan sumberalam tersebut. Maka secara tidak langsung keberadaan sumber alam ini akan meningkatkan penggunaan dan daya gunanya.
ASAS 6. Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Contoh :
Keberadaan kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap setelah revolusi industry di Inggris lebih adaptif terhadap lingkungannnya dibandingkan dengan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah, hal ini terjadi karena kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap tidak terlihat oleh pemangsa karena warna sayapnya yang mirip dengan asap dari pabrik-pabrik. Lain halnya dengan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah, jenis kupu-kupu ini karena warna sayapnya yang cerah sehingga mudah terlihat oleh pemangsa sehingga terjadi penurunan populasi dan mengakibatkan kepunahan jenis kupu-kupu ini. kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap mampu menghasilkan keturunan yang banyak dibandingkan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah karena kemampuan adaptasinya bagus.
ASAS 7. Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam yang “mudah diramal”
Contoh :
Populasi yang hidup pada suatu habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan hidupnya. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan populasi disebut daya dukung (carrying capacity). Daya dukung lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam lingkungan. Kemampuan lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan berubah maka daya dukung lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia. Seperti pada daerah yang kondisi alamnya stabil cenderung memiliki keanekaragaman yang tinggi dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil. Kondisi yang tidak stabil akan secara tidak langsung memaksa organisme untuk bertahan hidup pada kondisi yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan semakin sedikitnya jumlah organisme yang dapat bertahan pada daerah tersebut karena tingkat atau kemampuan adaptasi tiap organism yang satu dengan yang lain berbeda.
Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka makin tinggi Keanekaragaman
Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis).
ASAS 8. Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Contoh :
Habitat dan relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat suatu organisme dapat juga disebut “alamat”. Relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggal fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Organisme-organisme akan menempati habitat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya antara zebra dengan jerapah, zebra akan menempati wilayahnya sendiri begtupun juga dengan jerapah. Hal ini karena adanya perbedaan jenis makanan dan kemampuan organisme tersebut dalam mempertahankan hidup. Zebra hidup didaerah yang banyak rumput atau padang rumput sedangkan jerapah hidup di kondisi alam yang banyak menyediakan pohon yang banyak daun mudanya. Atau dapat disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan mempengaruhi perilaku organisme yang ada pada tempat itu.
ASAS 9. Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitas
Contoh :
Tingkat keberagaman komunitas akan semakin besar jika biomasanya besar dan produktivitas kecil. Hal ini disebabkan karena aliran energy dalam system tersebut, aliran energy tersebut akan saling tukar-menukar dengan materi yang tersimpan pada suatu komunitas. Misalnya biomasa pada suatu system s




KE PENDUDUKAN

KEPENDUDUKAN

A. LANDASAN

1. Falsafah
Sejak dulu, masalah penduduk sudah menjadi perhatian manusia. Para negarawan maupun kelompok ahli sudah sering memperbincangkan tentang jumlah penduduk yang seimbang berdasarkan pertimbangan politik, militer dan faktor sosial ekonomi.
Pertambahan penduduk seperti yang kita alami sekarang menimbulkan banyak masalah kependudukan, tidak hanya kekurangan makan pada sebagian besar penduduk, tetapi juga kekurangan kesempatan kerja, sekolah, kekurangan tempat tinggal, kekurangan air dan berbagai macam akses lainnya.
2. Konsep
Dalam arti luas, populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu, misalnya pohon jati yang terdapat di dalam suatu hutan. Penduduk merupakan media dinamik tentang tingkah laku masyarakat yang perlu mendapat penelitian dan penafsiran secara sosiologi. Oleh karena itu untuk mendapat penafsiran yang benar, seringkali gejala-gejala demografi harus diteropong pula dari berbagai ilmu, geografi, biologi, ekonomi, dan lainnya. peneropongan dari berbagai ilmu ini merupakan cakupan dari ilmu kependudukan.

3. Permasalahan
Masalah ialah sesuatu yang tidak normal, yang menyimpang dari kebiasaan, atau yang menyimpang dari harapan , oleh karena itu harus di cari cara penyelsesaiannya untuk mengatasinya. Kecepatan pertambahan indonesia sebesar 2,3 persen per tahun bisa dianggap bukan merupakan masalah jika tidak diketahui kondisi demografis lainnya. misalnya, dengan jumlah penduduk sebesar 147 juta jiwa pada tahun 1980 dan pertumbuhan sebesar 2,3 persen, maka jumlah tersebut akan mendekati 300 jiwa pada tahun 2010. Apakah sarana dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyat dapat mengimbangi pengembangan jumlah itu?

4. Kebijaksanaan Kependudukan
Kebijaksanaan kependudukan merupakan gejala yang relatif baru. Kebijaksanaan itu meliputi penyediaan lapangan kerja untuk penduduk yang menghendakinya, memberikan kesempatan pendidikan, meningkatkan kesehatan serta usaha-usaha menambah kesejahteraan penduduk lainnya.

B. PERKEMBANGAN PENDUDUK DI INDONESIA
Melihat perkembangan penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai saat ini terlihat tingkat pertumbuhan pertahun dari periode sensus mengalami kenaikan. Semakin tinggi angka pertumbuhan penduduk makin cepat pula penduduk menjadi dua kali lipat. Akibatnya tingkat kepadatannya menjadi tinggi, karena dilain pihak tanah tidak menjadi tambah lebar. Kepadatan penduduk pulau jawa tertinggi di bandingkan pulau-pulau lain. pulau sumatera mempunya penduduk seperlima penduduk Indonesia, dengan wilayah hampir 4 kali pulau jawa. Hal-hal yang menyebabkan perkembangan atau pertumbuhan penduduk karena tiga faktor utama yaitu kelahiran yang sifatnya menambah penduduk, kematian yang sifatnya mengurangi jumlah penduduk dan migrasi yang dapat menambah maupun mengurangi jumlah penduduk tergantung apakah migrasi masuk lebih besar dari pada migrasi keluar dan sebaliknya.

C. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN TINGKAT PENDIDIKAN
Pertambahan penduduk yang cepat, terlepas dari pada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki dan perempuan, pedesaan dan kota, dan antara masyarakat kaya dan miskin. Pertambahan penduduk yang cepat menghambat perluasan pendidikan, juga mengarah pada apatisme disunia yang kesulitan menghadapinya. Tingkat pendidikan sangat menentukan sebagai alat penyampaian informasi kepada manusia tentang perlunya perubahan dan untuk merangsang penerimaan gagasan baru.

D. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KELAPARAN
Semenjak periode 25 tahun terakhir ini dunia menghadapi tiga masalah pangan yang saling berkaitan dan mengkhawatirkan. Masalah-masalah tersebut adalah turunnya konsumsi gandum per kapita, ketidakmampuan membangun kembali persediaan gandum dan meningkatnya ketergantungan dunia akan ekspor gandum dari Amerika Utara. Sementara penduduk dunia bertambah terus dengan hampir 70 juta pertahun.
E. KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN

1. Pengantar
Salah satu wabah penyakit yang serius yang melanda negara berkembang dewasa ini adalah kemiskinan dan keterbelakangan. Hal tersebut merupakan suatu penyakit, karena dalam kenyataannya kedua hal tersebut melemahkan fisik dan mental manusia yang tentunya juga berdampak negatif terhadap lingkungan.
2. Kemiskinan dan dampaknya
Kemiskinan terbagi menjadi tiga macam, kemiskinan relatif, yaitu menurut perbandingan kelas-kelas pendapatan; kemiskinan subjektif, menurut perasaan per-orang dan kemiskinan absolut, yaitu apabila tingkat hidup seseorang tidak memungkinkan untuk bisa memenuhi keperluan-keperluannya yang mendasar, sehingga kesehatannya baik fisik maupun mental terganggu karenanya.
3. Sebab sebab kemiskinan
Sebab-sebab kemiskinan yang pokok bersumber dari empat hal, yaitu mentalitas si miskin itu sendiri, minimnya keterampilan yang dimilikinya, ketidakmampuannya untuk memanfaatkann kesempatan-kesempatan yang disediakan, dan peningkatan jumlah penduduk yang relatif berlebihan.
4. Pokok- pokok penangggulangan kemisminan
Operasi-operasi penanggulangan kemiskinan harus mencakup membangkitkan motivasi untuk melepaskan diri dari kemiskinan, secara lebih mengefektifkan program-program yang telah ada dengan lebih mengingat pada kemampuan si miskin untuk memanfaatkannya, meningkatkan prasarana di pedesaan termasuk pemukiman-pemukiman transmigrasi yang baru, dan menyempurnakan parat pemerintah yang langsung menghadapi dan menangani kaum miskin.


A. LANDASAN

1. Falsafah
Sejak dulu, masalah penduduk sudah menjadi perhatian manusia. Para negarawan maupun kelompok ahli sudah sering memperbincangkan tentang jumlah penduduk yang seimbang berdasarkan pertimbangan politik, militer dan faktor sosial ekonomi.
Pertambahan penduduk seperti yang kita alami sekarang menimbulkan banyak masalah kependudukan, tidak hanya kekurangan makan pada sebagian besar penduduk, tetapi juga kekurangan kesempatan kerja, sekolah, kekurangan tempat tinggal, kekurangan air dan berbagai macam akses lainnya.
2. Konsep
Dalam arti luas, populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu, misalnya pohon jati yang terdapat di dalam suatu hutan. Penduduk merupakan media dinamik tentang tingkah laku masyarakat yang perlu mendapat penelitian dan penafsiran secara sosiologi. Oleh karena itu untuk mendapat penafsiran yang benar, seringkali gejala-gejala demografi harus diteropong pula dari berbagai ilmu, geografi, biologi, ekonomi, dan lainnya. peneropongan dari berbagai ilmu ini merupakan cakupan dari ilmu kependudukan.

3. Permasalahan
Masalah ialah sesuatu yang tidak normal, yang menyimpang dari kebiasaan, atau yang menyimpang dari harapan , oleh karena itu harus di cari cara penyelsesaiannya untuk mengatasinya. Kecepatan pertambahan indonesia sebesar 2,3 persen per tahun bisa dianggap bukan merupakan masalah jika tidak diketahui kondisi demografis lainnya. misalnya, dengan jumlah penduduk sebesar 147 juta jiwa pada tahun 1980 dan pertumbuhan sebesar 2,3 persen, maka jumlah tersebut akan mendekati 300 jiwa pada tahun 2010. Apakah sarana dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyat dapat mengimbangi pengembangan jumlah itu?

4. Kebijaksanaan Kependudukan
Kebijaksanaan kependudukan merupakan gejala yang relatif baru. Kebijaksanaan itu meliputi penyediaan lapangan kerja untuk penduduk yang menghendakinya, memberikan kesempatan pendidikan, meningkatkan kesehatan serta usaha-usaha menambah kesejahteraan penduduk lainnya.

B. PERKEMBANGAN PENDUDUK DI INDONESIA
Melihat perkembangan penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai saat ini terlihat tingkat pertumbuhan pertahun dari periode sensus mengalami kenaikan. Semakin tinggi angka pertumbuhan penduduk makin cepat pula penduduk menjadi dua kali lipat. Akibatnya tingkat kepadatannya menjadi tinggi, karena dilain pihak tanah tidak menjadi tambah lebar. Kepadatan penduduk pulau jawa tertinggi di bandingkan pulau-pulau lain. pulau sumatera mempunya penduduk seperlima penduduk Indonesia, dengan wilayah hampir 4 kali pulau jawa. Hal-hal yang menyebabkan perkembangan atau pertumbuhan penduduk karena tiga faktor utama yaitu kelahiran yang sifatnya menambah penduduk, kematian yang sifatnya mengurangi jumlah penduduk dan migrasi yang dapat menambah maupun mengurangi jumlah penduduk tergantung apakah migrasi masuk lebih besar dari pada migrasi keluar dan sebaliknya.

C. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN TINGKAT PENDIDIKAN
Pertambahan penduduk yang cepat, terlepas dari pada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki dan perempuan, pedesaan dan kota, dan antara masyarakat kaya dan miskin. Pertambahan penduduk yang cepat menghambat perluasan pendidikan, juga mengarah pada apatisme disunia yang kesulitan menghadapinya. Tingkat pendidikan sangat menentukan sebagai alat penyampaian informasi kepada manusia tentang perlunya perubahan dan untuk merangsang penerimaan gagasan baru.

D. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KELAPARAN
Semenjak periode 25 tahun terakhir ini dunia menghadapi tiga masalah pangan yang saling berkaitan dan mengkhawatirkan. Masalah-masalah tersebut adalah turunnya konsumsi gandum per kapita, ketidakmampuan membangun kembali persediaan gandum dan meningkatnya ketergantungan dunia akan ekspor gandum dari Amerika Utara. Sementara penduduk dunia bertambah terus dengan hampir 70 juta pertahun.

E. KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN

1. Pengantar
Salah satu wabah penyakit yang serius yang melanda negara berkembang dewasa ini adalah kemiskinan dan keterbelakangan. Hal tersebut merupakan suatu penyakit, karena dalam kenyataannya kedua hal tersebut melemahkan fisik dan mental manusia yang tentunya juga berdampak negatif terhadap lingkungan.
2. Kemiskinan dan dampaknya
Kemiskinan terbagi menjadi tiga macam, kemiskinan relatif, yaitu menurut perbandingan kelas-kelas pendapatan; kemiskinan subjektif, menurut perasaan per-orang dan kemiskinan absolut, yaitu apabila tingkat hidup seseorang tidak memungkinkan untuk bisa memenuhi keperluan-keperluannya yang mendasar, sehingga kesehatannya baik fisik maupun mental terganggu karenanya.
3. Sebab sebab kemiskinan
Sebab-sebab kemiskinan yang pokok bersumber dari empat hal, yaitu mentalitas si miskin itu sendiri, minimnya keterampilan yang dimilikinya, ketidakmampuannya untuk memanfaatkann kesempatan-kesempatan yang disediakan, dan peningkatan jumlah penduduk yang relatif berlebihan.
4. Pokok- pokok penangggulangan kemisminan
Operasi-operasi penanggulangan kemiskinan harus mencakup membangkitkan motivasi untuk melepaskan diri dari kemiskinan, secara lebih mengefektifkan program-program yang telah ada dengan lebih mengingat pada kemampuan si miskin untuk memanfaatkannya, meningkatkan prasarana di pedesaan termasuk pemukiman-pemukiman transmigrasi yang baru, dan menyempurnakan parat pemerintah yang langsung menghadapi dan menangani kaum miskin.
5. Kesimpulan
masalah kependudukan pada zaman sekarang ini perlu di perhatikan secara khusus dan serius betapa tidak sekarang jumlah kelahiran telah mencapai batas yang mengkhawatirkan. sebenarnya masalah kelahiran tidak menjadi masalah selama masih dalam batas wajar. selain itu sekarang telah terjadi kepadatan penduduk yang berlebihan yang salah satu akibatnya ialah jumlah lapangan pekerjaan tidak bisa menampung seluruhnya. masalah kependudukan juga mencakup masalah perpindahan penduduk yang tidak merata, yang mengakibatkan sebuah kota menjadi padat sekali. setiap unsur pemerintah dan masyarakat perlu turut serta untuk mengendalikan jumlah penduduk di Indonesia.

batavia tahun 1910



jakarta tahun 2008